“KETIKA MENAIKI SEBUAH TANGGA UNTUK MENUJU PUNCAK
NAMUN BARU MENAIKI SATU TANGGA TETAPI TANGGA ITU SUDAH ROBOH,
DISITULAH SEMUA DIMULAI”
Namaku Kanila,
mahasiswi semeseter akhir jurusan Analisis Kimia di Universitas Padjadjaran
Bandung. Jurusan yang sebenernya ga sama sekali kepikiran buat aku jalani
sekarang. Dulu, aku punya cita cita jadi seorang dokter. Bagiku, seorang dokter
itu pekerjaan yang sangat mulia. Mereka bisa menjadi perantara untuk membantu
orang orang yang sedang membutuhkan pertolongan karena sesungguhnya Allah swt.
lah yang mengatur semuanya. Namun, Allah swt. punya rencana lain untukku. Sesungguhnya
aku hanya minta yang terbaik karena menjadi seorang dokter bukanlah hal yang
mudah. Amanah yang besar dan proses pendidikannya yang cukup berat membuatku
sering bertanya pada diriku sendiri “Apakah aku mampu?”.
Cukup panjang
proses yang aku jalani setelah lulus SMA untuk kuliah di tempatku sekarang. Aku
daftar dan ikut berbagai test dari mulai perguruan tinggi negeri, politeknik
negeri, hingga perguruan tinggi swasta. Semua itu ga mudah bagiku. Aku sempat
berada pada kondisi yang benar benar terpuruk. Semua itu seolah olah ketika aku
mulai menaiki sebuah tangga untuk mencapai puncak namun baru menaiki satu
tangga tetapi tangganya sudah roboh huhu. Terkadang aku menyalahkan diriku
sendiri, padahal semua itu salah besar. Aku terlalu optimis dan kurang siap
menerima kekalahan. Seharusnya aku tidak begitu. Untungnya, alhamdulillah kedua
orangtuaku dan keluargaku selalu ada buat aku. Mereka selalu memberikan
motivasi dan menghiburku ketika hasil tidak sesuai dengan keinginanku. Mereka
selalu mendukung apapun yang aku pilih. Sungguh, dibalik suatu masalah pasti
ada hikmah yang bisa kita petik. Aku sangat bersyukur atas apa yang terjadi
saat itu karena dengan adanya kejadian itu aku lebih dekat denganNya dan mulai
mengerti apa arti dari “rejeki seseorang tidak akan pernah tertukar antara satu
sama lain karena semua telah Allah swt. atur”. Awalnya aku berpikir, ketika kita bisa
mendapatkan nilai yang memuaskan maka mengapa tidak kita dapat mendapatkan apa
yang kita inginkan. Namun semuanya tidak begitu. Aku salah besar.
Dulu, aku
berusaha dan berdoa untuk diluluskan di perguruan tinggi negeri dengan jurusan
yang terbaik buat aku. Jurusan yang aku mampu dan bisa amanah disana, terlepas
dari cita citaku yang ingin menjadi seorang dokter. Memang benar, begitu besar
kekuatan doa. Alhamdulillah, Allah jawab doa aku. Sekarang aku sadar setelah
aku jalani hampir 3 tahun, jurusan ini sesuai dengan passionku. Meskipun aku
sempat mencoba untuk meraih cita citaku kembali di tahun keduaku saat kuliah
dengan mengikuti test kembali namun tetap gagal.
Yang bisa
dipetik dari pengalaman ini adalah besarnya kekuatan doa dan jangan pernah
putus asa karena Allah swt. lebih tahu apa yang terbaik untuk kita karena tidak
semua apa yang kita inginkan adalah yang terbaik untuk kita. Selain itu, dari
kejadian yang aku alami itu menjadikanku lebih dekat dengan Allah swt. Itulah
yang terpenting dan aku sangat syukuri hingga sekarang. Maka dari itu, selain
berusaha jangan lupa untuk berdoa, selebihnya serahkan semuanya kepada Allah
swt. karena yang namanya rejeki tidak akan pernah tertukar. Diluar sana juga
masih banyak orang orang dengan berbagai masalah yang lebih besar daripada apa
yang aku alami dan masih banyak yang tidak seberuntung aku. "Keep sprit, because
Allah swt. always beside us dan be husnudzon☺".
-
KANILA M.S-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar